Kamis, 02 Oktober 2008

Harusnya Angkutan Lebaran bisa lebih baik

Sudah berpuluh-puluh kali kita merayakan Lebaran dengan ritual "MUDIK" yang sudah sama-sama bisa diprediksi betapa padat, macet dan melelahkan. Tapi mengapa selalu terjadi hal yang sama. Tiap tahun selalu begitu dan begitu , .... tidak lebih baik.

Keledai saja tidak terperosok dua kali pada lubang yang sama. Lha ini jutaan manusia terperosok dalam kemacetan mudik berpuluh-puluh kali.... Sebetulnya pinter mana sih kita dibanding keledai ? ... hehehe (jangan tersinggung ya).

Harusnya pihak-pihak penguasa jalan dan angkutan jalan raya (darat), laut, maupun udara bisa belajar dari pengalaman bertahun-tahun ini. Harusnya para penguasa sudah punya data berapa pemudik tahun-tahun sebelumnya, tanggal berapa saja yang rame, tanggal berapa saja yang kurang rame. Harusnya para penguasa sudah punya data berapa orang yang menggunakan kereta api, mobil pribadi, bus, motor pada tahun-tahun sebelumnya.

Sudah seharusnya pula para penguasa jalan dan angkutan bisa memprediksi bagaimana komposisi pemudik tahun berikutnya. Sehingga sudah selayaknya pula para penguasa jalan dan angkutan dapat merencanakan pengelolaan mudik tahun berikutnya, berapa gerbong kereta yang disiapkan, berapa bus yang disiapkan, berapa polisi yang harus berjaga. Seharusnya pula penguasa jalan dan angkutan dapat mengatur / membatasi jumlah motor yang mudik.

Sudah seharusnya kita tidak terperosok pada 'lubang' kesemrawutan mudik berulang-ulang berpuluh-puluh kali.